Pak Darwiko bertanya:
Akhir-akhir ini nafas saya agak beret, juga makan nasi + dagingyang sedikit keras, terasa sedikit sesak di tenggorokan
(Pak Fera Darwiko, seorang yang tanpa-pita-suara-juga, bermukim di Denpasar)
Pak Darwiko, saya coba menerangkan, semoga bermanfaat, untuk bapak , dan juga teman yang lain:
Saya mulai dengan proses menelan normal, saluran makan dan pernafasan bersatu pada sisi atas, kemudian kira-kira setinggi jakun pada pria, baru bercabang menuju pernafasan di depan, dan saluran pencernaan di belakang.
Pada seseorang yang masih mempunyai pita suara, saat makanan siap di telan , langitan akan menutup , agar makanan tidak masuk ke dalam hidung . Kemudian pita suara akan menutup yang terjadi karena penutupan saluran nafas atas, dan dapat terlihat dengan mengamati gerakan jakun ke atas. Bersamaan dengan ini kerongkongan pada ketinggian pita suara akan membuka , makanan akan masuk dengan mudah. Pada kerongkongan atas terdapat otot yang melingkar, sebagai penjagaan, agar makanan yang masuk tidak mudah keluar.
Pada seseorang dengan pita suara sudah diangkat, gerakan membuka kerongkongan sisi atas tidak terjadi lagi, sehingga makanan yang keras sulit melampaui.
Sekarang masalah bapak:
Nafas berat.
Pada bapak sudah tidak terjadi penyaringan dan pelembaban udara. Apalagi bila bapak kurang minum, saluran nafas menjadi kering, dengan demikian infeksi sangat mudah terjadi. Usia yang bertambah juga akan mengurangi kapasitas fungsi paru.
Daging pada bapak sulit, penjelasannya seperti keterangan di atas
Dengan asumsi kalori 2000 perhari dan air 1500 cc: Makan sebaiknya sering ,dalam porsi kecil , dan sebaiknya lunak, agar energi yang terpakai tidak besar.